AsriTadda.com
 

Jomblo dari Sudut Pandang Ilmu Kedokteran

Kali ini ada topik menarik yang bisa kita bahas, setidaknya bisa menambah khasanah pengetahuan kita seputar kehidupan dan segala dinamikanya. Jomblo dan level-levelnya dari sudut pandang ilmu kedokteran, itu dia topik kali ini!

Jomblo

Topiknya mungkin rada sensitif, tapi bukan berarti mau menyinggung. Tulisan ini sepenuhnya dipersembahkan untuk berbagi saja, semoga ada manfaatnya. 🙂

Sebenarnya topik ini bermula dari kiriman BlackBerry Mesenger (BBM) dari seorang senior saya waktu di Fakultas Kedokteran dulu. Beliau sendiri sangat dikenal dengan kesetiaannya menjomblo selama kuliah dan mengakui bahwa itu adalah pilihan sadar, bukan takdir yang Maha Kuasa.

Jomblo Dari Sudut Pandang Ilmu Kedokteran

Hasil penemuan-penemuan terbaru dalam dunia kedokteran, ternyata tidak semua jomblo sama! Kenali dan cegah dari sekarang!

  • Tidak punya pacar sejak lahir disebut juga sebagai jomblo kongenital.
  • Baru putus dari pacar kurang dari 6 bulan disebut jomblo akut, sedangkan yang lebih dari 6 bulan disebut jomblo kronik.
  • Diputusin pacar dgn riwayat putus nyambung berkali-kali dengan orang yang sama (batas bawah: 3 kali putus nyambung) disebut jomblo rekuren.
  • Tampang good looking, smart, supel, ramah, tapi tidak punya pacar walaupun sudah usaha nyari bertahun-tahun bisa disebut jomblo patologis.
  • Adapun jomblo fisiologis adalah orang yang tidak ingin pacaran memang atas dasar keinginan sendiri.
  • Sepasang kekasih yang nampak baik-baik saja, lalu tiba2 putus tanpa seorang pun tahu alasannya, dikategorikan dalam jomblo idiopatik.
  • Putus dari pacar karena keterlibatan pihak ketiga bisa kita sebut sebagai jomblo e.c. corpus alienum.
  • Diputusin pacar karena suka bertindak kasar baik dalam perkataan maupun perbuatan merupakan kondisi jomblo dengan suspek keganasan.
  • Darwinian law jomblo (seleksi alamiah) adalah jomblo akibat tampang jelek, personality tidak menarik, serta tidak pintar.
  • Jomblo sekunder adalah keadaan putus dari pacar karena terlalu sibuk dengan kegiatan sendiri sehingga pacar terabaikan.
  • Berakhirnya hubungan karena perbedaan prinsip adalah jomblo-antibody-antigen-mismatch-syndrome.
  • Single, tapi ngaku-ngaku ke semua orang kalau dirinya punya pacar, sesungguhnya adalah gejala jomblo berat dengan ciri psikotik.

Nah, jika saat ini Anda jomblo, atau pernah menjomblo (apapun alasannya), kira-kira Anda masuk dalam kategori apa ya? 🙂

BACA JUGA:  Kesadaran Digital

Kami tunggu komentar Anda!

8 KOMENTAR

BERI TANGGAPAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *