AsriTadda.com
 

Ikhtiar Sehat, Berdaya dan Beradat

Sehat, Berdaya dan Beradat.

Tagline ini sebenarnya sudah tercetuskan sejak 2019 lalu, menggambarkan seperti bagaimana aras perjuangan yang akan saya tempuh, jika kelak diberikan amanah menjadi ‘sesuatu’ yang bisa mengintervensi kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya yang menyasar rakyat di wilayah Luwu Raya.

Mengapa Luwu Raya?

Karena ini adalah tanah kelahiran saya. Tanah para leluhur di mana saya tumbuh dan berkembang sejak belia, dan menyaksikan segala dinamika perubahan sosialnya hingga saat ini.

Saya lahir di sebuah dusun bernama Pabeta di Desa Manurung, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu (kini Luwu Timur) tahun 1981 silam. (Baca profil lengkap saya di sini)

Karena itu, sudah menjadi tanggung jawab moral saya untuk bisa melihat daerah ini lebih maju dan berkembang dari sebelum-sebelumnya. Merupakan impian saya melihat masyarakat di daerah ini lebih sejahtera, lebih makmur dan lebih berbahagia.

Saya yakin, cita-cita saya, tentu tidak akan jauh berbeda dengan keinginan luhur Anda akan daerah ini. Apalagi, jika Anda juga serupa dengan saya; lahir, tumbuh dan atau, besar di Luwu Raya.

Asri Tadda

Luwu Raya (Lebih) Sehat

Sudah tidak diragukan lagi, kesehatan adalah modal dasar kehidupan. Kesehatan mungkin bukanlah segalanya, tetapi tanpa kesehatan, maka yakinlah segalanya tak akan berarti.

Karena itu, saya menempatkan aras perjuangan paling utama adalah bagaimana agar rakyat bisa hidup lebih sehat. Standarnya jelas, agar yang sehat tidak mudah jatuh sakit, dan kalaupun sakit, bisa lebih cepat sembuh.

Kesehatan, sebagaimana saya pahami, bukanlah faktor yang berdiri sendiri. Ia merupakan sintesa dari multifaktor yang saling mempengaruhi.

Orang hanya bisa sehat jika ia hidup di lingkungan yang mendukungnya untuk sehat. Ini bukan saja terkait apa yang dikonsumsinya sehari-hari, melainkan juga mengenai pola hidup, interaksi sosial yang positif serta dukungan dan pelayanan sosial yang diterimanya.

Tingkat literasi kesehatan masyarakat, juga perlu menjadi perhatian besar. Kolaborasi dari semua pihak bisa dilakukan untuk mendorong peningkatan literasi kesehatan rakyat.

Di sisi lain, faktor fundamental terwujudnya kesehatan bagi seseorang adalah kondusifitas psikologis.

Riset membuktikan bahwa mereka yang selalu merasa bahagia cenderung akan hidup jauh lebih sehat dibandingkan mereka yang berada dalam kehidupan yang penuh tekanan (stress).

Karena itu, fokus pemerintah sebagai pelayan bagi rakyat adalah bagaimana membuat kehidupan masyarakatnya menjadi lebih bahagia.

Kebahagiaan rakyat hanya dapat terwujud paling minimal jika kebutuhan pokok mereka dapat terpenuhi dengan baik, baik secara kuantitas maupun kualitas. Ini tentu tak terlepas dari soal harga dan ketersediaan sumber pangan yang memadai.

Bagi mereka yang rentan jatuh sakit, atau tengah menderita penyakit tertentu, maka dukungan pemerintah untuk penyembuhan harus dipastikan tersedia dengan baik.

Tak boleh lagi ada warga yang terpaksa meninggal dunia hanya karena tak mampu berobat ke rumah sakit. Tak boleh lagi ada warga yang harus jatuh miskin karena terpaksa menjual semua harta kekayaan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang sakit.

Karena itu, Luwu Raya perlu memiliki sebuah rumah sakit skala regional dengan peralatan dan layanan medis lengkap sehingga pasien-pasien rujukan tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh ke Makassar.

Selain itu, Luwu Raya juga perlu memiliki skema pembiayaan kesehatan warga yang sifatnya internal-regional. Hal ini untuk meng-cover pembiayaan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Luwu Raya Berdaya

Keberdayaan adalah energi internal yang bisa membuat kita mampu melakukan sesuatu secara dominan tanpa harus menunggu intervensi pihak lain.

Keberdayaan dalam persepektif pembangunan seringkali merujuk pada kemampuan sosial ekonomi.

Dalam teori pembangunan, keberdayaan tentu dapat tergambarkan pada Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dikur dari 3 aspek, yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Perihal kesehatan telah kita singgung sedikit di bagian awal tulisan ini. Sehingga fokus kita pada segmen kedua dari tagline saya adalah pada aspek pendidikan dan ekonomi.

Orang-orang bijak berkata, jika ingin maju maka sekolahlah tinggi-tinggi. Dengan bersekolah tinggi, kita akan mampu melihat lebih banyak dan menyerap inspirasi dari berbagai ranah.

Bersekolah memang bukan jaminan untuk bisa hidup makmur, tetapi dengan bersekolah membuat kita mampu memilih dan menentukan masa depan yang ingin kita raih.

Karena itu, dalam pemahaman saya, untuk membuat Luwu Raya mampu berdaya saing, selain kesehatan, maka fundamentalnya adalah pada sektor pendidikan dan ekonomi.

Pada aspek pendidikan, anak-anak muda dari daerah ini harus dibukakan ruang belajar yang lebih luas.

Anak-anak kita mestinya memiliki opsi yang lebih banyak untuk bisa melanjutkan studinya, bahkan hingga ke luar negeri.

Karenanya, harus ada kebijakan bersama untuk menyediakan biaya pendidikan bagi putra-putri terbaik dari Luwu Raya.

Skema beasiswa dan subsidi biaya pendidikan harus diformulasi sedemikian rupa sehingga mampu menjangkau sebanyak mungkin siswa, dan mahasiswa.

Hanya dengan begitu, kita akan memiliki stok sumber daya manusia yang memadai untuk meneruskan cita-cita pembangunan daerah ini.

Kemudian pada aspek ekonomi, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus menjadi agenda bersama.

Diperlukan upaya dan dukungan serius untuk merangsang tumbuhnya usaha-usaha kreatif berbasis masyarakat.

Fakta telah membuktikan, bahwa sektor UMKM menjadi penopang utama ketahanan ekonomi bangsa ketika krisis dan pandemi melanda dunia. Ini menjadi alasan kuat mengapa pemerintah mesti memberikan porsi perhatian yang lebih besar di sektor ini.

Masyarakat yang ingin mulai membuka usaha, harus mendapatkan dukungan dan kemudahan baik dari akses perizinan maupun bantuan permodalan dari pemerintah atau swasta.

Selain itu, pada sektor pertanian dan perikanan yang menjadi salah satu fundamental perekonomian wilayah di Luwu Raya khususnya dan Sulawesi Selatan secara umum, persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi sudah menjadi masalah selama ini.

Karenanya, saya akan berjuang semaksimal mungkin mendesak pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan agar membuat program subsidi pupuk untuk sektor pertanian dan perikanan/pertambakan.

Luwu Raya Beradat

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Saya meyakini, adat-istiadat adalah penopang harmonisnya kehidupan. Karena itu, tak boleh dilupakan.

Adat, sepanjang tak melanggar prinsip-prinsip dasar agama, tetap harus dilestarikan.

Sebagai wilayah yang sangat kaya akan sejarah peradaban, Luwu Raya menyimpan banyak sekali peninggalan budaya yang sesungguhnya bisa menjadi modal untuk memajukan daerah ini.

Puluhan anak suku di daerah ini merupakan kekayaan tak terkira bagi kebudayaan kita. Karena itu, mereka harus terus dipelihara dan dilestarikan.

Paling tidak, melestarikan bahasa daerah menjadi poin wajib yang segera harus dilakukan. Mengapa? Karena bahasa menunjukkan bangsa. Tanpa bahasa, sebuah suku akan punah tak berjejak.

Hal ini tentu butuh dukungan penuh dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Sudah saatnya kekayaan bahasa daerah kita direvitalisasi.

Setidaknya dalam bentuk dukungan untuk penyusunan kamus bahasa daerah, atau lebih baik lagi jika kamus-kamus itu menjadi bahan pembelajaran muatan lokal di setiap sekolah dasar di Luwu Raya.

Selain itu, penelitian-penelitian sejarah dan kebudayaan di Luwu Raya mesti digalakkan bekerja sama dengan kampus dan pihak-pihak terkait.

Hal ini dilakukan untuk merajut kembali memori historis kita mengenai masa lalu, menjadikannya energi positif untuk berkembang lebih maju lagi di masa-masa mendatang.

Asri Tadda

Luwu Raya Sehat, Berdaya dan Beradat.

Dengan terus mengembangkan 3 modal dasar ini, Insya Allah Luwu Raya akan mampu mewujudkan setiap cita-cita yang diinginkannya di masa-masa mendatang, termasuk untuk menjadi sebuah provinsi sendiri.

__________________

Demikianlah beberapa poin penting yang menjadi fokus perjuangan ketika amanah ditakdirkan kepada saya untuk mewakili masyarakat Luwu Raya sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada Pileg 2024, selain tentunya tugas-tugas dan kewajiban lain sebagai anggota legislatif.

Saya tentu tak bisa sendiri memperjuangkan hal-hal di atas menjadi kenyataan. Karena itu, saya sangat membutuhkan dukungan dan bantuan Anda mewujudkannya. Itupun jika Anda setuju dan sejalan dengan apa yang menurut saya perlu diperjuangkan.

Jika Anda tidak setujupun, setidaknya saya telah menyampaikan apa yang menurut saya perlu disampaikan. Dan di suatu ketika, Anda mungkin akan menceritakannya kepada kawan-kawan dan kerabat Anda tentang saya. 🙂

Salam hangat.
Jangan lupa share tulisan ini ke kawan-kawan yang lain. Wassalam.

Asri Tadda

BERI TANGGAPAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *